Selasa, 02 Agustus 2011

Saya Baca R.I.P di Wajah Tuan


Apa saya boleh protes..?
Saya baik, well saya anggap begitu
Harusnya saya yang tertawa
Tapi nyata membaliknya
Semudah senyum Tuan di belakang meja

Tak perlu jubah peci atau selempang agar oksigen tahu
Tulus dan kamuflase bukan saudara
Kali ini ego meninggi terpimpin logika
Karena darah dan daging  sepaket dan sepakat
Bahwa Tuan tertawa sambil injak lapak saya

Saya baca R.I.P di kalbu Tuan
Yang tidak merasa jantung saya berdarah hitam
Andai digenggam melepuh jemari berlian Tuan
Lalu saya percaya kebodohan Tuan memang menular
Terbukti kotak sabar saya tak pernah kurang sejumput

Oh Tuan
Sujud dan amin untuk malam ini malam kemarin dan malam besok
Semoga saya bisa seberuntung si kamboja
 sempat membaca R.I.P Tuan persis di Taman Makam Pahlawan
atau
Mungkin juga tidak…



Lecon /25 April 2011 / 11.42 AM

Tidak ada komentar:

Posting Komentar