Selasa, 09 Agustus 2011

Pengakuan sebuah Bendera



Perkenalkan....
Akulah bendera usang itu

Terbuat dari kain murahan
yang di beli dari sebuah pasar kampung yang pernah terbakar
dijahit oleh benang-benang bekas celana dalam para pelacur dan lelaki hidung belang
namun..........
enam puluh enam kali sudah aku berkibar
sambil menyanyikan romantisme kemerdekaan picisan

Akulah bendera usang itu....
yang tak begitu halus menyentuh riasa mereka
lalu meninggalkan luntur pada safari mahal mereka
pada sebuah perayaan meriah

Akulah ini....
bendera usang itu....

Berkibar dengan gugup di ujung sebuah tiang bambu
sembari ragu memandang wajah-wajah tak tahu malu
sekaligus....
akulah bendera yang berkibar dihalaman sebuah Istana
ketika kemerdekaan malah meletuskan sebuah perang

Di depanmu ibu...
Aku mengaku....
Kalau akulah bendera itu

Penyebab sekaligus saksi atas ribuan mayat anak-anakmu

Inilah aku ibu.....
Benderamu......

Yang  memimpikan kelak menjadi Kafan
bagi seorang bocah yang melantukan  Lagu padamu Negeri
di sebuah jalan panas kota ini

Abner Paulus Raya, Agustus 2011


Tidak ada komentar:

Posting Komentar