Sabtu, 11 Juni 2011

Fisika Biologis



Hanya suara kipas tua sedang berputar di sudut loteng kamar reot peninggalan babe.  Hmm darimana bisa kudapatkan uang sebanyak itu..? 
Berpikir lagi dan berpikir keras.
Ah ku jual saja kipas angin itu toh bisa membantu nol koma tujuh persen.
Lumayan...

Dari loteng kamar kusam ini, secepatnya kularikan pandangan pada lemari kaca lapuk yang bertengger manis di pojok. Nampak tidak terlalu buruk untuk berpindah tangan.
Mulai mengkalkulasi dan dapat. Setidaknya sepertigadua bagian sudah lolos.

Masih kurang banyak, ayo cari lagi.
Apa? Dimana? Bisa? Bisa.
Aha, sepasang meja kursi jati itu, jangan harap bisa kabur dariku. Baiklah, Baba Ali pasti siap menggenapi jadi seperempat dari total uang yang diharapkan.
Sedikit lega mulai merayapi hati kemudian diikuti senyum asam manis. Makin mudah saja urusan ini.

Isi kamar ini masih tersisa lampu pijar 5 watt, dua potong baju anggun untuk kondangan, beberapa buku pelajaran SMP kelas awal sampai akhir, radio butut yang entah sudah berapa generasi. Tak lupa sepasang sepatu brand converse bandrolan pasar maling.
Coba-coba hitung... payah, bahkan setengah pun tak dapat.

Pusing pusing pusing!
Pasti ada cara lain karena cara itu tidak akan berhasil. Sudahlah besok saja pikiran ini disambung, sembari bangkit hendak merapikan ceceran buku di meja jati lapuk tadi.

Dan... triing! Benar saja. Kenapa tadi tidak terpikir?
Fisik. Tentu saja aku masih punya fisik.
Bagaimana kalau ku jual saja perawan ini? 
Seperti si Desi atau Rasti. Uang mereka sudah banyak sekarang, akupun bisa seperti itu. Lagipula mendengar cerita mereka kemarin, rasanya tidak begitu sulit melakukannya.
Ah aku tahu jawabanya sekarang. Biar kutemui mereka di sekolah besok.

Buku fisika... Tak bisa dipercaya kau menjadi solusi kali ini, makasih untuk idenya.


Dengan senyum lotre aku kembali ke balik selimut hangatku. 
Dari sela radio lokal mengalun tembang usang  Mother How Are You Today.
Mengantarku ke mimpi terbaik malam ini...

"...mother how are you today? Here is a note from your daughter..."


Lecon
Waingapu_12.06.11

Tidak ada komentar:

Posting Komentar