: Matikan Lampunya Sejenak
Ya terkadang kau tidak mengerti semua yang terjadi
hanya dengan melihat dan merasakan
kau mempertimbangkan semua di otakmu tapi itu tidaklah cukup
tidak cukup untuk mengerti apa yang sedang terjadi
apa yang kau rasakan
dan apa yang kau harapkan
Ketika kenyataan berbenturan dengan mimpi
hanya kau yang tahu seberapa inginmu menemukan muara terakhir
dari kolaborasi dunia yang mengecewakan
ingin itu membunuhmu
memaksamu mengejar setiap gejolak yang tertahan
hasrat yang penuh debur
seakan kau tidak akan hidup esok
Kau melihat kacamata yang tak bisa kau lihat
hanya dengan bantuan hanya dua bola matamu
haruskah kau berlari mengejar itu
atau kau biaskan seolah tepi yang tak perlu menjadi pegangan
tahulah rasa seperti apa
pengabaian sensasi
fantasi terselubung
mamadatkan kemurkaan tidak puas alam
manusia yang tidak hendak menunggu
kau bergerak
celakanya kaulah gerakan tanpa arah
kepercayaanmu hanya pada angin
dan angin tak peduli
kau diam
saat itu kau mengerti arti kata
h a m p a
Selamat...
Averte Paulisper Lumina
Matikan Lampunya Sejenak
Tidak ada komentar:
Posting Komentar