oleh Mazmur Prasetya Aji pada 25 Juli 2011 jam 22:51
Berhenti, berhentilah sejenak
Sebelum langkah kembali beranjak
Berhentilah sejenak.
Untuk apa kita berhenti?
Jika tempat tujuan masih menanti
Mengapa berhenti?
Tengoklah ke belakang!
Apa?
Selain hamparan pasir
Karang tajam dan tanah liat
Badai dan kalajengking
Yang sudah kita taklukkan
Lihatlah lebih cermat!
Aku melihat jejak
Jejak siapa?
Jejakku di pasir
Jejakku di tanah liat
Jejakku di karang tajam
Lalu?
Di pasir, jejakku segera hilang tersapu angin
Tak meninggalkan bekas seperti hantu
Di tanah liat, jejakku tertanam hingga dalam
Seolah menahan beban sepanjang perjalanan
Bagaimana jejakmu di karang tajam?
Tak kutemui jejakku di sana
Sungguh?
Sebentar...
Benar tak kutemui jejakku di sana
Selain serpihan kering yang menghitam
Aku tak mengenali apa itu
Itu darahmu
Yang menetes di setiap luka
Yang tercipta kala langkahmu
Tiba di karang ini
Benar tak kau temui jejakmu
Namun serpihan kering darahmu
Menceritakan:
Kau pernah bergelut di sini
Dalam perjalananmu
Yang sebentar akan kau lanjutkan lagi