Senin, 18 Juli 2011

Tiga Bentuk Pengetahuan

Ibn El-Arabi mengajarkan ucapan yang sangat kuno ini kepada pengikut-pengikutnya :

Ada tiga bentuk pengetahuan.

Yang pertama adalah pengetahuan intelektual, yang sebenarnya hanya terdiri dari informasi dan kumpulan fakta, dan kegunaannya untuk mencapai konsep-konsep intelektual lebih.

Yang kedua menyusul pengetahuan tentang keadaan, yang meliputi baik perasaan emosional maupun keadaan badan yang ganjil, dalam mana manusia berpikir manusia berpikir bahwa ia telah menjadi sadar yang tertinggi. Tetapi ia sendiri tidak dapat memetik manfaat daripadanya. Inilah emosionalisme.

Yang ketiga menyusul pengetahuan real, yang disebut pengetahuan tentang realitas. Dalam bentuk ini, manusia dapat mengetahui apa yang baik, apa yang benar, diluar batas pemikiran dan perasaan. Para skolastik dan para ilmuwan memusatkan diri pada bentuk pertama dari pengetahuan diatas. Para emosionalis dan experimentalis menggunakan bentuk yang kedua. Sedangkan orang lain menggunakan gabungan dari dua bentuk pengetahuan tadi, atau kalau tidak salah satu dari keduanya.

Tetapi orang yang mencapai kebenaran adalah mereka yang tahu bagaimana menghubungkan dirinya dengan realitas, yang terletak di luar kedua bentuk pengetahuan ini. Inilah kaum sufi yang sejati, anggota-anggota tarekat religius Muslim yang telah mencapai kebenaran sejati.

*Ibn El-Arabi, diterjemahkan dari : The Way of the Sufi, Pinguin Books England, 1975, p.85
  penerjemah : Wayan Eka Suyasa, SVD



Muhyiddin ibnu al-Arabi adalah salah seorang Sufi di Abad pertengahan, kehidupan dan tulisan-tulisannya sekarang banyak mempengaruhi pemikiran di Timur maupun Barat. Oleh masyarakat Arab, ia dikenal sebagai Syeikh al Akbar, ‘Syeikh Agung’, sedang orang-orang Kristen Barat melalui terjemahan langsung mengenalnya; ‘Doktor Maksinius’. Ia wafat pada abad ketigabelas

Tidak ada komentar:

Posting Komentar