*teplok teplok suit swuitttt*
Sebenarnya masih kurang sepersekian menit menuju teng genap 26 tahun saya bernafas, tapi saya sudah mulai menulis dengan perhitungan saat nanti selesai tulisan ini, waktu setempat telah menunjukkan pukul 00.00 wita.
Memang terkesan sedikit narsis dan memaksakan diri *hadeh penting gak seh* tapi inilah saat yang paling ampuh untuk memberi ruang kepada Me mengapresiasi My Self yang sudah selama 26 tahun berdampingan mesra dengan I (nah lho bingung kan?! hehe drita lo)
Saya membagi kategori saya dalam tiga komponen yaitu Me - My Self - I. Ada baiknya saya sendiri yang membahas tentang diri saya (nunggu dibahas DPR lama euy!)
Me adalah saya, dengan nama panjang Lely Taolin dan silahkan dipendekin sendiri untuk nama bekennya. Me sering dipanggil miss Lecon oleh spesies sekeliling yang konon katanya singkatan dari 'Lely Konyol' - pemberian nama mulia oleh teman kosan dulu. Nama itu bukannya tanpa sebab karena menurut mereka, kata konyol sudah cukup menggambarkan sedikit dari banyak perilaku Me yang ajaib dimata mereka sampai terkadang saya bingung mengapa Me menjadi begitu fantastis, bombastis, menggelora dan berapi-api bahkan sampai menyebabkan terjadinya kebakaran dalam skala besar (jyaaaah! tolong ingatkan jika saya mulai merancu).
Jadi ceritanya pernah ada kejadian semasa masih jadi ABK dulu (anak baru kuliahan), Me berakting pingsan persis hari pertama masa ospek kampus dan berhasil menarik 3 juta simpatik saat itu *toweweng*. Malamnya saat sesi keterbukaan di kos, barulah Me mengaku dengan segenap kekuatan yang dikumpulkan bahwa ikhwal kejadian itu hanya karena Me mengantuk blom tidur seharian plus mumet meladeni pertanyaan tentang komodo dari beberapa kawula muda Bali sehingga memaksa adrenalin Me untuk total berakting jatuh di lapangan lalu digotong keluar. As simple as begituuuu mangkenye Me become a superstar buat pak satpam seharian penuh tuh.
Nah kembali lagi ke soal komodo, dari awal memang Me terinspirasi dengan Dragon Ball jadi tiap kali ditanya tentang komodo, Me dengan cuek menjawab, "Kalau ke pulau komodo harus serba hati-hati soalnya radius 500 meter komodo bisa mengeluarkan semburan api yang dasyat...!".
Lha ajaibnya mereka malah percaya dan makin penasaran. Jadilah pertanyaan yang muncul udah kayak aer terjun Bengawan Solo (ude ngangguk aja gak usah protes). Nah skarang siapa yang konyol hayooo, Me atau...? *kabuuuuuurrr before disambit pentolan bakso*
Maka terjadilah kesepakatan untuk memberi Me identitas atas nama Lecon oleh para tetua adat semester yang mendiami kosan kala itu. Saat ini nama itu masih terus dikumandangkan para jurnalis majalah Time is up!
Next, My Self adalah tetap saya dengan tubuh tinggi yang kurang semampai, berbicara minus huruf 'R', wajah oval dan mata indah setajam sikat gigi, senyum manis yang mengguncang para balita, plus kata orang My Self itu kurus tapi bagi saya body seperti itu dinamakan pro-por-sio-nal karena hasil kali bagi berat dan tinggi badan masih dalam angka normal. Jadi tolong dikaji ulang bagi semua makhluk yang mem-push saya dengan keras guna mengkonsumsi segala jenis makanan, plis My Self bukan omnivora. My Self cuman pengkonsumsi makanan enak dan gratisss, kalau bisa skalian bungkus dua!! itu aja apa susahnya?
Pada akhirnya saya sangat bangga dengan pemberian Tuhan untuk My Self, yeah sungguh-sungguh sempurna dimata saya. My Self sampai saat ini selalu mampu melewati ambang batas keterpurukan ditengah makhluk cakep - setengah cakep - ataupun keren gila.
Saya selalu percaya My Self trully a Gift from God ^^.
Beuh kalau masuk ke ranah ini, saya sedikit tergoda untuk berbicara lebay karena cuman kacamata saya yang berfungsi melihat kedalaman I disni. I adalah sosok yang sangat mencintai ketenangan, kegembiraan, senyum diwajah orang yang dikenal ataupun tidak.
I adalah pribadi yang lembut tapi juga seorang fighter yang berbobot. I tidak bisa melihat ketidakadilan dan kesusahan disekelilingnya, I murah hati sampai sering ditawar diskon 70+30%. Soal berkorban jangan ditanya, I berani sekali berkorban apa saja yang dimilikinya asal bisa membantu orang yang sedang membutuhkan. I ingin selalu dipenuhi cinta dan perhatian walaupun susah baginya untuk memberikan feedback lagi.
Namun harus diakui I sering sekali egois, angkuh pada level tertentu, pantang tersaingi dan merasa kehilangan (ancur banget), juga menjadi tidak pemaaf di situasi tertentu. Dalam bahasa ringkas, I itu pendendam dan penjaga wibawa dengan cara-cara yang cantik. I punya kharisma untuk menyedot perhatian karena I percaya semua pasti bisa diselesaikan.
Segala yang berurusan dengan asmara I rapuh. Tapi I punya potensi besar untuk segera bangkit lagi. Kurang lebihnya I adalah kekuatan yang sesungguhnya.
I kuat dengan kelemahan dan semakin kuat dalam kelebihan. Hanya butuh banyak diasah agar I peka.
Finally, inilah Saya dengan ketiga pasukan pertahanan oksigen.
Usia 26 tahun hanyalah angka, tapi dalam angka itu saya berusaha mengisinya dengan angka perubahan diri yang semakin tinggi.
Setiap usia ada harganya dan di usia saya kali ini, harga yang ingin saya berikan adalah "Jangan biarkan setiap waktu berlalu begitu saja".
Terima kasih untuk 25 tahun kemarin, Me-My Self-I silahkan atur 26 tahun kedepan.
Dengan kuasaNya, saya akan terus belajar memaknai tiap detil waktu berjalan... sampai usai usia